Penggunaan Bahasa Indonesia Baku
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang mempunyai ketepatan asas mengenai ejaan, tata bahasa, kosa kata dan istilah. Bahasa baku atau bahasa standar yang digunakan dalam situasi resmi sebagai berikut :
1. Komunikasi resmi : surat menyurat dan lain-lain.
2. Wacana teknis : buku pelajaran dan lain-lain.
3. Pembicaraan di muka umum : berpidato dan lain-lain.
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati.

Penggunaan bahasa baku ditandai dengan ciri-ciri berikut :
1. Menghindari bentuk komunikasi atau kerancuan kata dan kalimat. Rancu berarti rusak atau kacau susunannya. Kerancuan ini terjadi karena mengambil sebagian dari bentuk kalimat/kata.
Contoh :
a. Diperlebar dan dilebarkan debentuk menjadi diperlwbarkan.
b. Saling memukul dan pukul-memukul menjadi bentuk saling memukul.
2. Menghindari pemakaian kata yang berlebihan (pleonasme)
Contoh :
a. Para bapak-bapak sekalian yang saya hormati (tak baku). Para berarti banyak, sekalian berarti lebih dari satu.
b. Kalimat yang baku menjadi : Bapak-bapak yang saya hormati atau para bapak yang saya hormati.
3. Menghindari pemakaian kalimat yan tidak bersubjek
Contoh :
a. Di SMK 9 mengadakan pameran lukisan (tak baku). Kalau dipolakan kalimat tersebut menjadi : Di SMK 9 / mengadakan / pameran lukisan.
K P O
b. SMK 9 mengadakan pameran lukisan. (baku).
S P K
Keterangan :
Di SMK 9 tidak menduduki fungsi subjek (S), melainkan keterangan tempat.
4. Menghindari pemakaian kata depan yang tidak perlu.
Contoh :
a. Sesuai dari pada ketentuan hukum.
b. Kepada para siswa berharap berkumpul di lapangan.
5. Menghindari pemakaian kalimat yang salah nalar.
Contoh :
a. Waktu dan tempat dipersilahkan (tak baku).
apak kepala sekolah dipersilahkan (baku)
b. Selamat HUT RI ke-62. (tak baku).
Selamat HUT ke-62 RI. (baku).
6. Menghindari penggunaan bentuk kata yang salah.
Contoh :
a. Ilmiawan (tak baku) d. ilmuwan (baku)
b. Mengetrapkan (tak baku) e. Menerapkan (baku)
c. Menyuci (tak baku) f. Mencuci (baku)
7. Menghindari pemakaian struktur bahasa daerah
Contoh :
a. Mobilnya ayahku baru. (tak baku)
b. Selamat datang atas kerawuhan. (tak baku)
c. Apa kamu tak makan? (tak baku)
d. Mobil ayahku baru (baku)
e. Selamat datang atas kehadiran Saudara (baku)
f. Apa kamu tidak makan? (baku).

Keterangan :
Kalimat di atas berasal dari struktur bahasa Jawa.
a. Mobile bapakku anyar.
b. Kerawuhan
c. Opo kowe ora mangan
d. kosa kata bahasa Jawa
e. Struktur bahasa Jawa
Kategori edit post
0 Responses

Posting Komentar